Satu jam kemudian, saya pun tiba di bandara Ngurah Rai, Denpasara. Setelah keluar dari pintu kedatangan tiba-tiba ada dua orang yang mendatangi saya.
"Herman..., Suherman dari makassar....??" (tanyanya kepada saya)
"Ia Bennar, anda......" (jawabku)
"Saya Erick, Stafnya Tuan Hugo.... yang bersama Tuan Hugo di hotel waktu itu (jawabnya memotong pembicaraan saya), gimana kabarnya"
"Ohh... iya, baik..."
"Ini Hery, juga stafnya Tuan Hugo...."
Setelah berkenalan, kami sempat makan siang di rumah makan padang dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Ubud yang berjarak kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan dari kota Denpasar.
Dalam perjalanan Erick pun memperkenalkan beberapa tempat di Bali misalnya kuta, mall, pasar tradisional dll walaupun kami tidak sempat singgah. Perjalanan ke Ubud berliku-liku dengan pemandangan sawah mengingatkan saya kalo kita ke Soppeng atau ke Pangkep dari Makassar.
Setelah tiba di rumah Tuah Hugo, ternyata rumah beliau besar dengan banyak ukiran-ukiran khas bali di setiap dinding-dinding rumahnya. Setelah istirahat sekitar 5 menit, beliau pun keluar dari kamar mengajak saya ke ke belakang rumahnya tepat di pinggir kolam renang, di bawah gubuk kecil dengan segelas jus, kami pun berdiskusi sejenak tentang kehidupan dan latarbelakang saya.
Awalnya sih saya berpendapat cuma saya yang diundang ke rumah beliau, tapi ternyata sebelumnya, ada seseorang dari pangandaran, dan juga dari kota lainnya di indonesia yang beliau undang ke rumahnya.
10 menit kemudian staff yang lainya datang dan bergabung dengan kami, mereka adalah Mr. Binot Rajh Giri yang saya panggi dengan Mr. Binot dari Nepal dan Mr. Namdrol Thondup dari Tibet yang saya panggil Namtu dan kami pun berkenalan. Mereka semua sangat baik dan ramah kepada saya .
Jam menunjuk pada pukul 18.00, kamipun masuk ke kamar masing-masing, mandi dan shalat. Kemudian pada pukul 19.00 saya dan Mr. Binot dipanggil untuk makan malam di Laka-Leke Restaurant. Tempatnya sih khas bali banget - tempatnya remang-remang yang dikelilingi para pelayan resto dan hampir di setiap sudut tempat terdapat berbagai jenis bunga.
- Pelayan : Ini menunya tuan....!!! mau pesan apa .....!!!
- Saya : yachh kalo saya sih nasi goreng ajalah tapi tambah daging ikan yach dipisah. thank's
- Pelayan : Baiklah, masih ada lagi tuan...!!!
- Saya : Tidak, terima kasih.
Seperti biasa dimulai dengan makanan pembuka (kacang + soup) kemudian Nasi Goreng (sesuai pesanan). dan kami pun makan sambil berbincang-bincang.
Sekitar 2 jam kemudian atau pukul 21.oo kami pun meninggalkan Restoran menuju Pita Maya Hotel. Disana kami hanya minum teh sambil menikmati indahnya arsitektur bangunannya, karena di semua dinding dan sudut bangungannya dihiasi oleh ukiran-ukiran khas bali yang sangat indah. Setelah itu kami pun kembali ke rumah (ubud).